mhmn - Learning English and Bahasa Indonesia

Learning English and Bahasa Indonesia

Meningkatkan Potensi Pemasaran Produk UKM

Berkat teknologi dan internet yang kemajuannya makin pesat seperti sekarang ini, usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia dapat dikatakan tetap berpotensi untuk bangkit; meskipun Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19 dengan trend angka positif yang masih terus meningkat dari hari ke hari.

Tanda-tanda akan bangkitnya usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia terlihat dari peningkatan pemanfaatan teknologi selama masa pandemi Covid-19. Didunia pendidikan, proses belajar dan mengajar dilangsungkan secara daring. Demikian pula koordinasi pada sektor pemerintahan. Bahkan, perayaan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2020 beberapa hari yang lalu juga tetap dapat dilangsungkan tanpa proses tatap muka. Dalam bidang ekonomi, statistik mencatat bahwa trend belanja daring masih menjadi metode belanja favorit masyarakat Indonesia hingga saat ini. Sampai disini, terlihat jelas andil dari teknologi dan informasi.

Covid-19 dan Kebangkitan Usaha Kecil & Menengah (UKM)

Semua tahu jelas bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada banyak sektor - termasuk sektor ekonomi. Covid-19 seolah ingin menegaskan bahwa seleksi alam masih eksis dan nyata adanya. Disini, pemikiran manusia diuji dengan sedikit kesempitan. Siapa yang mampu bertahan, merekalah yang akan tetap bertahan hidup.

Beruntung, teknologi dan informasi dapat dikatakan telah berkembang pesat saat Covid-19 melanda. Kita semua banyak terbantu dengan sentuhan magis teknologi dan informasi dalam banyak hal. Fenomena tersebut menegaskan bahwa manusia belum ingin menyerah akan keadaan. Keadaan yang sempit berhasil memaksa pikiran manusia untuk bekerja mencari celah agar sektor-sektor penunjang kehidupan dapat tetap berjalan tanpa harus membahayakan diri dengan wabah.

Dalam sektor ekonomi, kegiatan usaha kecil dan menengah masih sangat berpotensi untuk berjalan ditengah gempuran wabah Covid-19. Banyak yang kehilangan penghasilan, namun disisi lain, banyak pula yang berhasil membuka keran penghasilan. 

Cerita dari Seorang Kawan

Salah satu contoh nyatanya dapat dilihat dari penjualan suku cadang sepeda yang saat ini meledak dipasaran. Seorang kawan yang dulunya adalah seorang pedagang gawai bekas dengan penghasilan yang cukup lesu menurut pengakuan beliau, kini sang kawan tersebut larut dalam kesibukan memanen buah dari hasil penjualan suku cadang dan aksesoris sepeda yang ia kelola bersama timnya.

Seorang kawan tersebut membuat topi dan jersey sepeda dan memasarkannya di media daring melalui situs marketplace. Sebagai seorang sahabat, saya menyarankan untuk membuat website sendiri. Profesionalitas jelas menjadi alasan utamanya.

Keraguan menjadi respon pertama yang beliau tunjukkan. Menurutnya, membuat sebuah web membutuhkan banyak sumber daya yang pemenuhannya hanya akan menghabiskan waktunya.

Saat ini, siapapun dapat dengan mudah memiliki sebuah website. Bahkan, tidak perlu mahir dalam bahasa pemrograman web yang sangat rumit untuk memiliki sebuah web. Di MasterWeb, siapapun dapat memanfaatkan jasa website builder terbaik yang menjamin web idaman dapat selesai sesuai keinginan hanya dalam waktu satu menit saja.

Kerennya lagi, MasterWeb turut menyediakan paket khusus hosting UMKM dengan harga murah namun dengan kualitas yang mumpuni. Penawaran ini tentunya wajib dipertimbangkan mengingat paket yang ditawarkan tersebut tentunya telah ditakar dan ditimbang sesuai kebutuhan.

Website 1 Menit Jadi? Benarkah?

Rasa penasaran mendorong Englinesian untuk menyempatkan mencoba layanan website 1 menit jadi - seperti itu kalimat promosi MasterWeb. Bagaimana realitanya?

Pertama-tama, pendaftaran dilakukan melalui link khusus hosting UMKM dengan mengisi tiga kolom seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas. Selanjutnya, sebuah surel (email) yang berisi link konfirmasi akan dikirimkan. Setelah mengkonfirmasi, webpun siap diisi sesuai dengan konten yang ingin dipasarkan. Hanya sesederhana itu saja, anda telah dapat memulai memasarkan usaha anda melalui website sendiri.

Setelah mencoba layanan uji coba gratis (free trial) selama 14 hari, teman-teman kemudian dapat memilih salah satu dari paket hosting yang disediakan seperti terlampir pada gambar diatas. Englinesian menyarankan untuk mencoba “Paket Starter” terlebih dahulu - paket yang sangat cocok untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Paket yang saat ini ditawarkan dengan harga Rp. 19.000 per-bulan atau Rp. 228.000 per-tahun tersebut telah mampu mengakomodasi anda dengan kapasitas penyimpanan sebesar 5GB - sudah sangat cukup untuk memasarkan produk-produk UMKM dengan varian produk yang cukup banyak. Jikapun kapasitas penyimpanan tersebut masih dirasa kurang, anda dapat menaikkan ke “Paket Online Easy” dengan kapasitas penyimpanan sebesar 10GB kapan saja anda menginginkannya.

Upaya Meningkatkan Potensi Pemasaran Produk UMKM di Indonesia

Berikut ini Englinesian mencoba meramu upaya-upaya membangkitkan UMKM di Indonesia. Tips-tips berikut didasarkan pada premis bahwa pengelola UMKM dapat mengelola sendiri website yang sesuai dengan kebutuhannya secara mandiri.

#1 Website Mandiri

Tips ini wajib mengingat website merupakan sarana promosi terefektif saat ini yang secara konvensi telah menjadi parameter sebuah profesionalitas. 

Untuk memenuhi parameter tersebut, membuat website menjadi satu-satunya pilihan. Untuk membuatnya, anda hanya perlu melakukan 3 poin sederhana berikut.

  1. Beli domain dan hosting;
  2. Setting website dan mengisi konten website;
  3. Search engine optimization (SEO).

Sekarang mari kita ulas satu-per-satu.

Domain dan Hosting

Pilihlah nama domain yang sesuai dengan orientasi bisnis anda. Jika memungkinkan, pilihlah nama domain yang persis sama dengan nama usaha anda - paling tidak yang mencerminkan usaha anda. Perlu teman-teman ketahui bahwa pemilihan nama domain ini sangat penting mengingat nama domain menentukan performa website anda di Google (poin ke-3: search engine optimization).

Setting dan Konten Website

Setting website meliputi semua hal teknis yang berkaitan dengan pengaturan website anda - misalnya tampilan, pemilihan warna, jenis huruf, ukuran huruf, dan lain sebagainya. Konten website merujuk pada konten tertulis, tabel, grafik, gambar, audio, dan video yang akan ditampilkan pada website anda.

Setting dan konten merupakan dua hal yang amat penting mengingat peranan keduanya merupakan “amunisi” yang akan menembus pikiran dan psikologi pengunjung web anda.   

Search Engine Optimization

Search engine optimization (SEO) secara sederhana merupakan teknik-teknik memunculkan konten website anda di mesin pencari.

#2 Media Sosial

Berdasarkan pengamatan Englinesian, beberapa tahun terakhir ini media sosial masih dijadikan sebagai kendaraan utama dalam mempromosikan produk UMKM. Tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Namun, hal tersebut agaknya terasa kurang efektif.

Demikian halnya karena kita sebagai pemilik usaha terkadang dibatasi oleh kebijakan baku dari media sosial itu sendiri. Katakanlah misalnya Twitter yang memungkinkan kegiatan promosi tertulis terbatas pada pada 180 karakter saja; Instagram yang membatasi promosi berupa konten video yang terbatas dalam 1 menit saja; Youtube yang kurang ramah terhadap deskripsi tertulis dari produk.

Apakah keterbatasan-keterbatasan tersebut dapat dikatakan sebagai kelemahan? Jelas tidak! Keterbatasan tersebut bukan merupakan kelemahan karena media-media tersebut tidak diperuntukkan khusus sebagai media promosi. Lain halnya dengan website yang memungkinkan anda untuk menerapkan sistem dan mekanisme anda sendiri disana.

Keterbatasan yang diberikan oleh sosial media tidak menjadikan sosial media tidak efektif untuk pemasaran. Media sosial dapat sangat berpengaruh dalam menunjang suksesnya kegiatan pemasaran yang anda lakukan. Anda dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi dengan calon pembeli atau langganan produk anda.

#3 Promo

Promo merupakan senjata andalan dari para pelaku pemasaran. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian calon konsumen. Sebisa mungkin, berlakukan promo pada even-even tertentu, misalnya dalam rangka memperingat hari bersejarah 17 Agustus, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, 

#4 Bonus








Clause of Concession: Although vs Despite

Baik although maupun despite/in spite of, keduanya memiliki arti, makna, dan fungsi yang sama; yaitu untuk menunjukkan perbedaan diantara dua hal. Hanya saja, secara grammatikal, keduanya memiliki sedikit perbedaan. Pyle and Page (2005) memberikan penekanan khusus pada pembahasan ini dalam bukunya yang berjudul "TOEFL Preparation Guide" yang berarti bahwa poin ini tidak hanya dibahas pada general English, namun juga dibahas pada TOEFL. Lalu, apa perbedaan keduanya? Mari kita simak.

Although/Even though/Though

Sub-ordinate conjunctions ini digunakan untuk menghubungkan dua klausa.

Pola

Although/Even though/Though + S + V + [complement]

Contoh

Although Andy has a physical handicap, he has become a successful football player;
Even though Andy has a physical handicap, he has become a successful football player;
Though Andy has a physical handicap, he has become a successful football player.

Penjelasan

Kata yang dicetak tebal diatas adalah sub-ordinate conjunctions, yang sesuai form, wajib diikuti oleh subject dan verb. Dalam hal ini, subject-nya adalah Andy dan verb-nya has

Despite/In spite of

Jenis prepositions ini dapat digunakan dalam kalimat yang sama dengan contoh kalimat diatas. Jika digunakan dalam kalimat, maka kalimat tersebut akan memiliki makna yang sama jika kita menggunakan although atau even though ataupun though. Perbedaannya hanya pada kelas kata yang mengikutinya. Perhatikan pola berikut ini.

Pola

Despite/in spite of  + Noun Phrase

Contoh

Despite his physical handicap, Andy has become a successful football player;
In spite of his physical handicap, Andy has become a successful football player.

Penjelasan

Kata yang dicetak tebal diatas merupakan prepositions yang diikuti oleh noun phrase. Jika kita bandingkan contoh pada kalimat yang menggunakan although, maka terlihat jelas perbedaan grammatikal atau form diantara keduanya meskipun semua contoh diatas memiliki arti dan makna yang sama.

Although vs Despite: Kesimpulan

Semua contoh diatas memiliki arti dan makna yang sama. Letak perbedaannya hanyalah pada kata yang mengikutinya saja. Meskipun kelihatannya sepele, ternyata poin ini sering diujikan dalam tes TOEFL sehingga wajib bagi Anda yang berencana untuk mengikuti tes TOEFL untuk mengetahuinya.

Strategi TOEFL 33: Peka terhadap Present Tense dan Past Tense

Setelah pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan mengenai modals, pada kesempatan kali ini akan dijelaskan mengenai poin yang selalu dijadikan sebagai materi dasar dalam EGP (English for General Purposes). Untuk menunjang pengetahuan Anda terkait TOEFL, silahkan melihat daftar artikel yang berkaitan dengan strategi TOEFL sesi Structure and Written Expression.

Admin yakin bahwa materi terkait present tense dan past tense telah dikuasai oleh pembaca sekalian. Namun, jangan menganggap remeh skills tersebut mengingat terkadang banyak peserta tes TOEFL yang justru tergelincir pada pertanyaan seputar present tense dan past tense. Poin berikut ini menekankan pada kesesuaian verb yang digunakan berdasarkan konteks waktu.
Rudi went to office when Adi calls him
Pada contoh diatas, kata yang ditulis berwarna biru merupakan verb atau kata kerja untuk past tense; sementara kata yang dicetak berwarna merah merupakan verb untuk present tense. Dalam kalimat diatas, terdapat ketidak-sesuaian penggunaan verb dalam konteks waktu. Akan tidak logis apabila Rudi pergi ke kantor (pada masa lampau) ketika Adi menghubungi Rudi (pada masa sekarang).
Rudi knows that Adi went to campus last Monday
Pada contoh diatas, kata knows merupakan verb untuk present tense sementara kata went merupakan verb untuk past tense. Kalimat pada contoh ini, secara struktural, sama dengan kalimat pada contoh sebelumnya (contoh pertama). Namun, kalimat pada contoh ini "BENAR" karena sangat logis apabila Rudi mengetahui (sekarang) bahwa Adi pergi ke kampus (masa lampau) pada hari Senin yang lalu.
Rudi knows that Adi goes to campus
Rudi knew that Adi went to campus
Kedua contoh diatas juga benar. Baik kalimat pertama maupun kalimat kedua, secara kontekstual, adalah kalimat logis. Pertama, (sekarang) Rudi mengetahui bahwa (sekarang) Adi pergi ke kampus; Kedua, (masa lampau) Rudi mengetahui bahwa Adi pergi ke kampus (pada masa lalu/lampau).

Strategi Umum: Present Tense dan Past Tense

Sebuah kalimat dimungkinkan untuk mengandung atau memiliki dua verb. Namun, pada konteks seperti ini, pastikan jika secara kontekstual, kalimatnya masuk akal atau logis. Jika terdapat dua verb dalam satu kalimat, analisa logis-tidaknya kalimat tersebut.

Contoh Soal: Present Tense & Past Tense

  • I understand that you were hungry;
  • She tells me the truth when I asked her a question about this issue;
  • Andi keeps studying hard as he intended to pass TOEFL examination.
Perhatikan kesesuaian verb berdasarkan konteks untuk menjawab soal-soal diatas. Silahkan kerjakan terlebih dahulu lalu kemudian cek jawaban Anda pada paragraf dibawah ini.

Klik untuk Cek Jawaban:
Soal Pertama: S (Salah)
Soal Kedua: C (Benar)
Soal Ketiga: B (Benar)

Jika ada pertanyaan terkait skill berikut, silahkan berkomentar dengan akun Google Plus Anda dibawah artikel ini. Kami akan segera menjawabnya. Semoga membantu.

Pembahasan Idiom atau Phrasal Verb dalam TOEFL

Idiom atau yang juga dikenal dengan istilah phrasal verb dapat diartikan sebagai frasa yang merujuk kepada makna yang berbeda dari arti kata-kata yang terkandung dalam idiom atau phrasal verb itu sendiri. Idiom atau phrasal verb terkadang mengandung kata kerja. Jika Anda bingung dengan pengertian diatas, silahkan lihat contoh dibawah ini. Dijamin Anda akan langsung paham dengan maksud penulis.

IDIOM
MAKNA
ARTI
Called off
Cancelled
Dibatalkan
Go over
Review
Mengulangi

Dari kedua contoh diatas, diharapkan pembaca sekalian dapat memahami makna idiom atau phrasal verb. Berikut contoh kalimat dari masing-masing idiom diatas.
  • The meeting has been called off (Pertemuan/rapat itu telah dibatalkan);
  • The professor will go over the previous lesson (Professor akan mengulang materi pada pertemuan sebelumnya).

Contoh Idiom / Phrasal Verb dalam TOEFL

  • Woman: What will the professor does in class this afternoon?
  • Man: He will go over the last material.
  • Narrator: What does the Man mean?
a. The professor will review the previous material;
b. The professor will give the new material;
c. The professor will give an assignment related to the new material;
d. The professor will test the students.

Pembahasan Contoh Soal

Pada contoh soal diatas, yang menjadi kata kunci adalah idiom 'go over'. Anda dituntut untuk mencari sinonim dari idiom atau phrasal verb tersebut dalam opsi atau pilihan jawaban. Jawaban yang paling tepat adalah opsi (a) review yang berarti mengulang materi sebelumnya.

Idiom / Phrasal Verb dalam TOEFL

Pada listening section dalam TOEFL test, idiom selalu muncul. Mengenai kuantitas atau jumlah soalnya tidak menentu. Intinya, mempelajari bagian ini akan sangat membantu pembaca sekalian. Berikut ini macam-macam idiom yang biasanya muncul dalam soal TOEFL. Ada baiknya pembaca sekalian menghapal dan mempraktekkannya melalui conversation agar tidak mudah lupa atau agar tidak tertukar-tukar maknanya.

IDIOM / PHRASAL VERB
SINONIM
MAKNA
A pain in the neck
To disturb
Mengganggu
be loose ends
To have no idea
Kehabisan akal
be two peas in a pot
To be similar with
Mirip
break off
To end
Mengakhiri
Bring up
To educate/to raise/to rear
Mendidik
To call
-
Memanggil
To call off
To cancel
Membatalkan
To call on
To visit
Mengunjungi
To carry on
To go on
Meneruskan
To come down with
To suffer from
Menderita dari …….
To count on
To depend on
Tergantung/percaya
To get along with
To have a good relationship
Mempunyai hubungan baik
To get over
To recover from
Sembuh dari
To give up
To stop/surrender
Menyerah
To hold up
To rob
Merampok
To keep on
To continue
Melanjutkan
To look after
To take care of
Merawat
To look down
To underestimate
Merendahkan
To look forward to
To expect
Mengharapkan
To look up to
To respect
Menghargai
To pass out
To hand out/to distribute
Membagikan/menyebarkan
To pay off
To bring a good result
Membawa kabar baik
To pick up
-
Menjemput
To pick out
To select
Memilih
To put off
To postpone/to delay
Menunda
To run into
To meet by accident
Bertemu secara tidak sengaja
To run out of
-
Kehabisan
To take after
To resemble/to look like
Mirip
To turn down
To reject
Menolak
To turn in
To hand in/to submit
Mengumpulkan

Salam sukses buat pembaca sekalian.

Perbedaan dan Penggunaan Sick, Ill, Ache, Pain, dan Hurt

Seringkali kita dibuat bingung dalam menggunakan beberapa kata yang merujuk kepada arti yang sama. Mungkin, perbedaan jumlah kosakata antara bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia yang menjadi salah satu penyebab kebingungan kita. Silahkan lihat di kamus (dictionary) maka Anda akan menemukan arti yang sama untuk beberapa kata tersebut. Untuk itu, mari kita membahas perbedaan dan penggunaan kata sick, ill, ache, pain, dan hurt yang kesemuanya sama-sama merujuk kepada arti yang sama dalam bahasa Indonesia; yaitu 'sakit'.

Penggunaan Sick (adjective/noun)

Sick merujuk kepada perasaan sakit yang cakupannya lebih luas. Kata ini tidak hanya merujuk kepada sakit fisik saja; melainkan juga sakit mental (jiwa). Dalam British English, kata sick juga dapat digunakan untuk merujuk kepada 'perasaan mual'. Untuk membedakan rujukan atau arti (mengingat rujukan dan artinya cukup beragam), lihat konteks kalimatnya. Berikut contohnya:
  • Shadra did not come to school yesterday because she was sick (Kata sick dalam kalimat ini merujuk kepada sakit fisik);
  • Shadra is talking to himself, all people here think she is sick (Sick dalam kalimat ini dapat berarti sakit mental);
  • The smell of this car makes me sick (Sick dalam kalimat seperti ini bermakna 'mual').

Penggunaan Ill (adjective/noun)

Cakupan ill lebih sempit dibandingkan dengan sick. Ill merujuk kepada sakit fisik.
  • Shadra is ill. That's why she sleeps all day long.

Penggunaan Ache (noun/verb)

Jika sakit yang dimaksud merupakan sakit yang telah familiar, maka gunakanlah kata ache. Misalnya: sakit kepala, sakit gigi, sakit perut.
  • Headache (Sakit kepala);
  • Stomachache (Sakit perut).

Penggunaan Pain (noun/verb)

Pain digunakan untuk menyatakan rasa 'sangat sakit'.
  • He took pains to see his brother are well (Pain sebagai noun. Took pains dalam kalimat ini bermakna 'berusaha keras');
  • It pains me to say this (Pain sebagai verb).

Penggunaan Hurt (verb/adjective/noun)

Kata ini merujuk kepada rasa sakit yang disebabkan karena faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar. Misalnya sakit karena jatuh, tertabrak, dll.
  • Christiano Ronaldo get injured. His leg must be hurt (adjective);
  • You are hurting me! (verb).

Teknik Menghindari Plagiat

Sebelum membahas poin inti artikel berikut, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu tentang plagiat dan aspek-aspek yang terkait dengannya.

Pengertian Plagiat

Plagiat merupakan kata benda yang maknanya merujuk kepada pengambilan karangan; baik berupa pendapat, tulisan, karya seni, dan lain sebagainya, dan menjadikannya seolah-olah sebagai karangan sendiri. Secara singkat, plagiat berarti mengklaim karya milik orang lain sebagai karya sendiri.

Selain itu, terkait plagiat dalam lingkup perguruan tinggi, peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia dalam UU nomor 17 tahun 2010 Pasal 1 Poin a mendefinisikan plagiat sebagai perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya pihak lain dan mengakui sebagai miliknya tanpa menyatakan sumber yang memadai.

Hukum Plagiat

Aktivitas penjiplakan karya milik orang lain ini diatur dalam undang-undang/peraturan keperdataan masing-masing: Pasal 529 KUH Perdataan, pasal 548 KUHPer, pasal 557 KUHPer, pasal 570 KUHPer, pasal 572 KUHPer, pasal 584 KUHPer, dan pasal 612 KUHPer. Selain itu, plagiat juga diatur dalam perundang-undangan nomor 19 tahun 2002 tentang karya cipta yang masing-masing pada: Pasal 2 ayat 1, pasal 3 ayat 1 dan ayat 2, pasal 12, pasal 15, dan pasal 26 ayat 1.

Adapun sanksi dan hukuman terkait plagiat antara lain: Pencabutan gelar (diatur dalam pasal 25 ayat 2) dan kurungan maksimal 2 tahun dan/atau denda maksimal Rp. 200 juta (Pasal 70) untuk kegiatan plagiat yang digunakan untuk memperoleh gelar akademik, vokasi, dan/atau profesi.

Terkait peraturan tentang plagiat dalam lingkup perguruan tinggi, UU nomor 17 tahun 2010 Pasal 12 menyatakan bahwa sanksi untuk para pelaku plagiat antara lain:
  1. Teuran;
  2. Peringatan tertulis;
  3. Penundaan sebagian hak sebagai mahasiswa;
  4.  Pembatalan nilai;
  5. Pemberhentian secara hormat;
  6. Pemberhentian secara tidak hormat; dan yang terakhir
  7. Pembatalan ijazah (apabila telah lulus).
Menimbang poin-poin yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan plagiat sangatlah merugikan pihak penjiplak. Pertama, kegiatan atau aktivitas ini secara tidak langsung berarti sebuah pembodohan terhadap diri sendiri; kedua, kegiatan atau aktivitas ini berarti melanggar hukum yang tentunya akan disertai sanksi.

Untuk menghindari karya Anda dimasukkan kedalam karya yang mengandung unsur plagiarisme, upayakan agar hasil tulisan Anda tidak menyerupai hasil karya orang lain setidak-tidaknya dengan persentase 70% (70 persen). Kemiripan diatas 70% tidak dapat ditoleransi. Ada baiknya jika Anda benar-benar mengupayakan selesainya atau terciptanya karya Anda dengan upaya-upaya sendiri. Ingat, jangan pernah ambil resiko untuk hal yang satu ini.

Meskipun ada kalanya kita tertarik dan ingin meneliti suatu fenomena yang telah diteliti oleh orang lain sebelumnya, upayakan agar Anda menggunakan variabel berbeda. Bisa dengan memodifikasi variabel (dengan menambah variabel), mengambil populasi dan sampel yang berbeda dengan jumlah yang berbeda pula, dan dengan menggunakan desain penelitian yang berbeda.

Menghindari Plagiarisme

Berikut dijelaskan beberapa teknik yang ampuh untuk menghindari plagiarisme atau plagiat. Terkadang dalam menciptakan sebuah karya ilmiah memang terdapat beberapa variabel yang mirip dengan karya orang lain. Jika kebetulan ketertarikan Anda sama dengan penelitian sebelumnya, dan interest Anda berada pada bidang atau ranah tersebut, maka tidak ada salahnya Anda menerapkan beberapa tips dibawah ini.

Paraphrasing

Paraphrasing dapat dilakukan dengan beberapa teknik. Diantaranya adalah:

Sinonim

Penguasaan perbendaharaan kata sangat dibutuhkan dalam melakukan paraphrase. Dalam hal ini, seseorang dituntut untuk memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang sinonim dari kata-kata tertentu. Penggunaan sinonim dapat sangat berarti dan berguna untuk kata kerja (verb) dan kata benda (noun).

Kalimat Aktif - Pasif

Penggunaan kalimat aktif dan pasif juga sangat ampuh dalam menghindari plagiat. Berikut contoh kalimat aktif dan kalimat pasif:
Plagiarism is an act which involves both stealing someone else's work and lying about it afterward. 

Plagiarism is an activity where someone's creation is taken then report the untrue about it afterward

Kutipan Langsing dan Kutipan Tidak Langsung

Teknik mengutip juga wajib untuk dikuasai. Teknik mengutip pendapat orang lain atau hasil penelitian orang lain dapat dilakukan dengan mengubah kutipan langsung menjadi kutipan tidak langsung, atau sebaliknya; yaitu mengubah kutipan tidak langsung menjadi kutipan langsung.

Passive Voice dengan Modal dan Modal Perfect

Mengulang informasi sebelumnya bahwa passive voice atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah 'kalimat pasif' merupakan kalimat dimana bentuk predikat yang subject-nya dikenai tindakan. Jika sebelumnya kita telah membahas tentang "Kalimat pasif berdasarkan tenses" atau bentuk waktunya, pada kesempatan kali ini kita akan membahas kalimat pasif dengan modal dan modal perfect.

Perlu diingatkan kembali bahwa pola dasar atau formula dasar untuk membentuk passive voice atau kalimat pasif adalah to be + past participle (V3). Bentuk tersebut berlaku umum. Demikian halnya jika dipengaruhi tenses dan modal/modal perfect. Hanya saja, pola tersebut akan sedikit dimodifikasi.

(1) Subject + modal + be + past participle (V3)
(2) Subject + modal + have + been + past participle (V3)

Berikut contohnya:
  1. This topic must be published soon
  2. The orange juice should have been served before 9 am
Bisa Anda perhatikan pada formula dan pada contoh diatas, pola dasar atau formula dasar dari passive voice atau kalimat pasif adalah sama (to be + past participle); hanya saja, mendapatkan sedikit modofikasi.


Sampai disini, admin berharap Anda dapat memahami penjelasan yang telah diuraikan diatas. Apabila terdapat pertanyaan, Anda dapat menuliskannya pada kolom komentar dibawah artikel ini. Semoga bermanfaat.